Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Selasa, 03 April 2012

Pohon Tua Pak Amri


Di sebuah perkampungan kecil bernama Desa Maju terdapat sebuah pohon tua besar milik pak Amri. Konon kabarnya pohon itu sangatlah angker bahkan banyak penduduk yang melihat sesosok makhluk gaib tanpa kepala yang menjaga pohon tua besar tersebut sedang berdiri di bawah pohon  sambil memandangi penduduk yang melintas. Namun anehnya Pak Amri sendiri tidak pernah melihat sosok makhluk tersebut. Pernah beberapa waktu yang lalu pohon tua tersebut ingin di robohkan namun alat-alat yang di gunakan tidak mampu menggoyahkan pohon tua besar itu.
Pernah suatu ketika Budi dan Andi yang mendapat giliran siskamling tak sengaja melintas di depan rumah Pak Amri. Tiba-tiba langkah mereka terhenti, dan ternyata di depan mereka Nampak sesosok tentara yang tanpa kepala. Badan tentara itu tinggi besar, membawa sebuah senjata api laras panjang, sontak kedua pemuda tersebut jatuh pingsan. Hingga menjelang pagi, warga yang hendak pergi ke pasar menemukan Budi dan Andi yang tergeletak di bawah pohon tua besar tersebut.
Dan masih banyak lagi cerita-cerita dari penduduk kampong yang lebih menyeramkan lagi. Pak Amri pun sudah mencoba datang ke orang pintar, meminta untuk mengusir penunggu pohon tua besar yang angker tersebut. Akan tetapi ilmu orang pintar tersebut tidak sebanding dengan makhluk penunggu pohon itu.
Hingga suatu malam, ketika Pak Amri sedang tertidur dia bermimpi di datangi oleh seseorang yang berbadan besar, ternyata dia adalah pejuang kemerdekaan yang mati secara tragis. Bagian tubuhnya di buang di sebuah sumur dan kepalanya di buang ke hutan tidak jauh dari perkampungan tersebut. Di dalam mimpinya tersebut tentara itu meminta Pak Amri untuk datang ke pohon tua di depan rumahnya itu dan  menggali tanah yang ada samping pohon tersebut. Di situ terdapat sumur tua yang di dalamnya terdapat tulang belulang dari tubuh tentara tersebut, kemudian tentara tersebut meminta Pak Amri untuk memindahkan tulangnya ke tempat yang layak.
Keesokan harinya Pak Amri menceritakan mimpinya tersebut kepada masyarakat desa maju. Dengan di bantu warga, Pak Amri pun melaksanakan tugas yang diminta oleh tentara tersebut. Dan ternyata benar, setelah digali ternyata terdapat sumur tua yang di dalamnya terdapat tulang belulang pejuang kemerdekaan tersebut. Setelah tulang belulang di satukan dan dimakamkan dengan layak, pohon tua yang tadinya tidak bisa di tebang dengan alat berat sekalipun akhirnya bisa di robohkan hanya depat menggunakan kampak berukuran sedang saja. Ternyata pohon tua besar tersebut merupakan tempat meneduhnya tentara tersebut dari panas dan hujan.
Akhirnya perkampungan desa Maju yang dahulu menjadi kampong menyeramkan menjadi kampong yang aman, bersih dan nyaman.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar