Di sebuah perkampungan kecil
bernama Desa Maju terdapat sebuah pohon tua besar milik pak Amri. Konon
kabarnya pohon itu sangatlah angker bahkan banyak penduduk yang melihat sesosok
makhluk gaib tanpa kepala yang menjaga pohon tua besar tersebut sedang berdiri
di bawah pohon sambil memandangi
penduduk yang melintas. Namun anehnya Pak Amri sendiri tidak pernah melihat
sosok makhluk tersebut. Pernah beberapa waktu yang lalu pohon tua tersebut
ingin di robohkan namun alat-alat yang di gunakan tidak mampu menggoyahkan
pohon tua besar itu.
Pernah suatu ketika Budi dan Andi
yang mendapat giliran siskamling tak sengaja melintas di depan rumah Pak Amri.
Tiba-tiba langkah mereka terhenti, dan ternyata di depan mereka Nampak sesosok
tentara yang tanpa kepala. Badan tentara itu tinggi besar, membawa sebuah
senjata api laras panjang, sontak kedua pemuda tersebut jatuh pingsan. Hingga
menjelang pagi, warga yang hendak pergi ke pasar menemukan Budi dan Andi yang
tergeletak di bawah pohon tua besar tersebut.
Dan masih banyak lagi
cerita-cerita dari penduduk kampong yang lebih menyeramkan lagi. Pak Amri pun
sudah mencoba datang ke orang pintar, meminta untuk mengusir penunggu pohon tua
besar yang angker tersebut. Akan tetapi ilmu orang pintar tersebut tidak
sebanding dengan makhluk penunggu pohon itu.
Hingga suatu malam, ketika Pak
Amri sedang tertidur dia bermimpi di datangi oleh seseorang yang berbadan
besar, ternyata dia adalah pejuang kemerdekaan yang mati secara tragis. Bagian
tubuhnya di buang di sebuah sumur dan kepalanya di buang ke hutan tidak jauh
dari perkampungan tersebut. Di dalam mimpinya tersebut tentara itu meminta Pak
Amri untuk datang ke pohon tua di depan rumahnya itu dan menggali tanah yang ada samping pohon
tersebut. Di situ terdapat sumur tua yang di dalamnya terdapat tulang belulang
dari tubuh tentara tersebut, kemudian tentara tersebut meminta Pak Amri untuk
memindahkan tulangnya ke tempat yang layak.
Keesokan harinya Pak Amri
menceritakan mimpinya tersebut kepada masyarakat desa maju. Dengan di bantu
warga, Pak Amri pun melaksanakan tugas yang diminta oleh tentara tersebut. Dan ternyata
benar, setelah digali ternyata terdapat sumur tua yang di dalamnya terdapat
tulang belulang pejuang kemerdekaan tersebut. Setelah tulang belulang di
satukan dan dimakamkan dengan layak, pohon tua yang tadinya tidak bisa di
tebang dengan alat berat sekalipun akhirnya bisa di robohkan hanya depat
menggunakan kampak berukuran sedang saja. Ternyata pohon tua besar tersebut
merupakan tempat meneduhnya tentara tersebut dari panas dan hujan.
Akhirnya perkampungan desa Maju
yang dahulu menjadi kampong menyeramkan menjadi kampong yang aman, bersih dan
nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar